Senin, 10 April 2017

ENGINE FUEL SYSTEM CFM56-3

Fuel System pada engine tidak hanya digunakan untuk menyalurkan fuel ke engine hanya utnuk proses pembakaran, namun juga sebagai Hydrolically Controlling. Hidrolically Controlling ini juga berfungsi untuk mengoperasikan VSV (variable Stator Vane), VBV (Variable Bleed Valve), dan HPT (High Pressure Turbine) Clearance System  Actuators.Namun  pada  pembahasan ini hanya difokuskan pada Aliran fuel system saja. Fuel dipompa dari fuel tank oleh booster pump yang terletak pada masing-masing tank (Tank 1 dan tank 2 untuk engine). Fuel dengan tekanan 30 psi kemudian masuk ke low pressure pump. Low pressure pump  adalah  pump  dengan type centrifugal type yang berfungsi  meningkatkan  tekanan fuel dari  30 psi menjadi 43 psi. Fuel dari low pressure pump lalu melewati Fuel/Oil Heat Exchanger. Di bagian ini, temperatur fuel ditingkatkan dengan tujuan  agar  fuel  yang  masuk  kedalam  MEC  (Main Engine Control) bebas dari kandungan es mengingat suhu udara pada saat terbang jelajah bisa mencapai  puluhan derajad  dibawah  nol, sehingga  rentang  terhadap  timbulnya kandungan es pada fuel yang masuk kedalam system fuel tersebut tersebut.
Dari fuel/oil heat exchanger, kemudian  fuel  mengalir menuju fuel filter. Di fuelfilter, fuel akan disaring untuk  mencegah partikel-partikel yang berukuran 65 micron agar tidak masuk ke MEC (main engine control). Apabila terjadi penyumbatan di fuel filter ini maka fuel akan langsung dialirkan kedalam  bypass system. Bypas system ini terdiri dari sebuah reliev valve yang akan membuka apabila terjadi penambahan tekanan pada  fuel akibat tersumbatnya fuel filter. Fuel yang melewati bypass system ini akan menyebabkan indikator filter bypass menyala. Hal ini bertujuan untuk memperingatkan pilot bahwa pada engine mengalami penyumbatan sehingga harus diganti jika pesawat telah mendarat.
Gambar 2. Fuel Filter

Dari fuel filter, fuel kemudian masuk ke high pressure pump. High pressure pump ini adalah gear type yang berfungsi meningkatkan tekanan fuel dari 43 psi menjadi 990 psi. Fuel bertekanan tinggi dari high pressure pump ini kemudian melewati wash filter. Selain untuk menyaring fuel, washg filter ini juga berguna untuk membagi aliran fuel menjadi 2 bagian.satu  aliran  menuju  MEC (main engine control)  dan yang satu  lagi menuju Fuel Servo Heater yang kemudian menuju Main Engine Control (MEC). Aliran fuel  yang  kedua  ini  tidak  digunakan untuk pembakaran di dombustion chamber, melainkan  sebagai  hidrolically controlling.  Hidrolically Controlling berfungsi mengoperasikan Variable Stator Vane (VSV), Variable Bleed Valve (VBV), dan High Pressure Turbine (HPT) Clearance System Actuator. Fuel dari aliran pertama ini langsung menuju MEC (main engine control) dimana fuel dari aliran ini akan digunakan untuk pembakaran di Combustion Chamber. Apabila jumlah fuel yang masuk ke  MEC (main engine control) lebih dari  jumlah  fuel yang dibutuhkan  untuk  proses  pembakaran  maka MEC (main engine control)  akan mengalirkan sebagian  fuel  melalui  bypass valve. Aliran fuel yang melewati bypass valve ini akan kembali ke Low Pressure Pump untuk dipompa kembali  menuju  MEC (main engine control). 
Gambar 3. Main engine Control 
Fuel yang masuk ke MEC (main engine control) akan melewati FMV (Fuel Metering Valve). FMV (Fuel Metering Valve). Ini berfungsi mengatur besarnya fuel yang masuk ke Combustion Chamber. FMV (Fuel Metering Valve). Dikontrol oleh thrust control lever yang ada di cockpit untuk mengatur besarnya thrust yang diperlukan. Dari fuel meter unit,fuel kemudian melewati pressurizing valve sebelum akhirnya menuju fuel nozzle.

Fuel Nozzle dipasang di combustion chamber pada 20 lokasi. Masing-masing fuel nozzle dihubungkan ke fuel manifold dan drain manifold. Fuel  Nozzle diberikan nomor identitas searah jarum jam, mulai dari posisi jam 12 dst.
Fuel Manifold terdiri dari 2 bagian  masing-masing  terdiri  dari 10 Fuel Nozzle. Fuel Nozzle terdiri dari primary passage dan secondary passage. Primary passage digunakan saat light off dan secondary passage berfungsi mengalirkan fuel pada saat tekanan bertambah melalui flow devider. Fuel kemudian masuk ke combustion chamber untuk proses pembakaran yang nantinya akan menghasilkan thrust untuk gaya dorong pesawat.
Gambar 5. Skematik Diagram  Fuel dan Control System

Gambar 6. Skematik aliran Fuel dan Oil
Gambar 7. Ilustrasi fuel/oil heat exchager
credit : http://dokumen.tips/documents/engine-fuel-system-cfm56-3.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ENGINE CONTROL SYSTEM

FADEC (Full authority digital engine (or electronics) control)   Adalah adalah sebuah sistem yang terdiri dari komputer digital, diseb...